Header Ads

hari raya nyepi bali

Quiet day bali...

Hari raya Nyepi oleh umat hindu di Bali dirayakan sebagai hari pergantian tahun baru Caka. Hari raya ini menurut penanggalan hindu jatuh pada tanggal satu (penanggal pisansasih X (kedasa) atau tepatnya sehari sesudah tilem ke IX (kesanga). Hari raya Nyepi caka 1935 tahun ini jatuh pada 12 Maret 2013.  Terdapat beberapa rangkaian pelakasanaan hari raya Nyepi ini, yaitu:

Melasti, Melasti sering disebut dengan Melis atau Mekis. Upacara melasti ini dilakukan pada pengelong 13 sasih kesanga (tepatnya traodasa kresna paksa sasih IX). Pada upacara melasti ini dilakukan pensucian atau pembersihan segala sarana atau prasarana persembahyangan. Alat-alat atau sarana persembahyangan yang dibersihkan antara lain adalah: pratima dan pralingga. Sarana-sarana ini selanjutnya diusung ke tempat pembersihan seperti laut (pantai) atau sumber mata air lain yang dianggap suci, sesuai dengan keadaan tempat pelaksanaan upacara (desa, kala, patra). Tujuan dari upacara melasti ini adalah untuk memohon tirtha amerta sebagai air pembersih dari Hyang Widhi.


Tawur Kesanga, Tawur kesanga jatuh sehari sebelum pelaksanaan hari raya nyepi yaitu pada tilem kesanga. Pada upacara tawur ini dilakukan persembahan kepada para bhuta berupa caru. Caru ini dipersembahkan agar para bhuta tidak menurunkan sifat-sifatnya pada pelaksanaan hari raya nyepi. Hal ini juga bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur jahat dari diri manusia sehingga tidak mengikuti manusia pada tahun berikutnya. Upacara tawur kesanga ini sering juga disebut dengan upacara pecaruan dan juga tergolong upacara bhuta yadnya.


Kemudian senja harinya dilaksanakan pengrupukan dan mebuu-buu, yaitu dengan membunyikan bunyi-bunyian apa saja agar riuh ramai, dimaksudkan agar para bhutakala pergi jauh dari banjar atau desa. Untuk yang masih bersembunyi di tempat sempit, disemprot dengan mesui. Setelah selesai, segala perlengkapan yang digunakan tadi baik itu obor, kaleng (bunyi-bunyian yang dipakai ) dan yang lainnya di buang / dilebur. Usai pengrupukan dan mabuu-buu, seluruh anggota keluarga bersembahyang untuk memohon kesucian dalam diri.

Hari Nyepi Hari raya nyepi dirayakan oleh umat dengan cara melakukan Catur Bratha Penyepian. Catur bratha penyepian terdiri dari empat macam pantangan yaitu: amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bekerja) dan amati lelanguan (tidak melakukan kegiatan hiburan). Semua pantangan in dilakukan untuk mengekang hawa nafsu dan segala keinginan jahat sehingga dicapai suatu ketenangan atau kedamaian batin. Dengan ini pikiran manusia bisa terintropeksi atas segala perbuatannya pada masa lalu dan pada saat yang sama memupuk perbuatan yang baik untuk tahun berikutnya. Semua ini dilakukan selama satu hari penuh pada hari raya nyepi.

Ngembak Geni Sehari setelah hari raya nyepi, semua aktivitas kembali berjalan seperti biasa. Hari ini dimulai dengan persembahyangan dan pemanjatan doa kepada Hyang Widhi untuk kebaikan pada tahun yang baru. Pada hari ngembak geni ini hendaknya umat saling bersilatuahmi dan memaafkan satu sama lain. hari raya nyepi pada hakekatnya adalah hari pengekangan hawa nafsu dan intropeksi diri atas segala perbuatan yang dilakukan pada masa lalu. Pelaksanaan hari raya nyepi ini harus didasari dengan niat yang kuat, tulus dan ikhlas tanpa ada ambisi tertentu. Pengekangan hawa nafsu untuk mencapai kebebasan batin memang suatu ikatan tetapi ikatan itu dilakukan dengan penuh keikhlasan. ( source : dirangkum dari beberapa referensi)

No comments

Theme images by Terraxplorer. Powered by Blogger.